15 Mei 2008

ISHAK DAN KRISTUS

Kalau Anda ingin menjemput saudara Anda yang belum pernah Anda temui sebelumnya, paling baik menurut saya, jangan hanya membawa spanduk yang berisikan tulisan nama saudara Anda tersebut. Bawalah juga photo saudara Anda itu untuk memastikan bahwa orang yang datang kepada Anda adalah benar-benar saudara Anda. Amatilah dengan seksama orang yang datang kepada Anda ketika ia mulai mengisyaratkan bahwa dirinyalah nama yang tertera di spanduk Anda apakah sesuai dengan gambaran yang ada di dalam photo. Jangan terlalu lama memandangi photo itu, karena yang asli sudah datang Anda harus segera menyambutnya bila perlu membawakan bagasinya. Demikian Anda pasti tidak akan salah menjemput dan Anda pastinya menjadi penjemput yang baik.

Bukan kebetulan kalau injil Matius menyebutkan bahwa Kristus adalah Anak Abraham, karena memang Ia berada dalam garis keturunan Abraham. Namun kalau kita telusuri lebih lanjut kita akan menemukan sesuatu yang luar biasa. Kita pasti akan segera memuji kepada Tuhan. Anak Abraham secara langsung adalah Ishak. Kalau kita mengamati kehidupan Ishak kita akan menemui banyak kesamaan dengan kehidupan Tuhan Yesus karena Ishak adalah lambang Kristus sebagai anak Abraham, yang mewarisi janji dan berkat yang Allah berikan kepada Abraham (Kej. 22:17-18; Gal. 3:16, 14). Ini seperti Ishak adalah photonya sedang Kristus adalah realitasnya-yaitu orangnya yang asli.

Mari kita melihat cerita bagaimana Abraham mempersembahkan Ishak di dalam Kejadian Pasal 22. Perihal Abraham mempersembahkan anak tunggal yang dikasihinya, Ishak, di atas mezbah adalah gambaran jelas Allah Bapa mempersembahkan Anak Tunggal yang dikasihi-Nya, Yesus Kristus, di kayu salib. Dalam gambaran ini Ishak melambangkan Kristus secara terperinci.

Ishak sebagai anak tunggal Abraham (ay. 2, 12, 16), melambangkan Kristus sebagai Putra Tunggal Allah Yoh. 3:16 ). Ishak adalah anak yang dikasihi Abraham (ay. 2), dan Kristus adalah Anak yang dikasihi Bapa, yang kepada-Nya Bapa berkenan (Mat. 3:17). Ishak mengambil kehendak ayahnya (ay. 6), dan Kristus juga memilih kehendak Bapa-Nya (Mat. 26:39). Ishak taat sampai mati (ay. 9-10); demikian juga, Kristus taat sampai mati (Flp. 2:8). Ishak memikul kayu untuk kurban bakaran dan berjalan ke atas Gunung Moria (ay. 6); demikian pula, Kristus memikul salib-Nya dan berjalan ke Golgota (Yoh. 19:17). Ishak dipersembahkan kepada Allah sebagai kurban bakaran di Gunung Moria; Kristus juga dipersembahkan kepada Allah di bukit yang sama untuk menggenapkan lambang kurban bakaran. Ishak "dibunuh" di atas mezbah dan dikembalikan kepada Abraham pada hari ketiga, yaitu, dalam kebangkitan (ay. 4, 10-13; Ibr. 11:19); dengan cara yang sama, Kristus disalibkan di kayu salib dan dibangkitkan pada hari ketiga (1Kor. 15:4). Ishak berkembang biak dalam kebangkitan (ay. 17); Kristus juga berkembang biak dalam kebangkitan-Nya (Yoh. 12:24; 1Ptr. 1:3). Ishak adalah keturunan Abraham untuk menjadi berkat semua bangsa (ay. 18); demikian juga, Kristus adalah keturunan unik Abraham yang di dalam-Nya berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa (Gal. 3:8, Gal. 3:14, Gal. 3:16). Ishak mengambil Ribka, seorang perempuan kafir, sebagai istrinya (Kej. 24:61-67). Dalam menggenapi lambang ini, Kristus pun mengambil gereja sebagai mempelai perempuan-Nya dari bangsa kafir.

Moria Artinya penglihatan dari Jah. (Yahwe). Gunung Moria, tempat pilihan Allah, akhirnya menjadi Bukit Sion, tempat untuk bait (2Taw. 3:1) dan pusat tanah permai. Abraham adalah orang pertama yang menyembah Allah dengan kurban bakaran di Bukit Sion. Selanjutnya, keturunan Abraham, bangsa Israel, diperintahkan oleh Allah untuk pergi tiga kali setahun ke tempat ini untuk menyembah Allah dan di sana mempersembahkan kurban bakaran kepada-Nya (Ul. 16:16; Mzm. 132:13). Hari ini, kaum beriman Perjanjian Baru, keturunan Abraham yang rohani, ada di atas Bukit Sion (Ibr. 12:22-23). Akhirnya, kita semua akan bergabung dengan Abraham untuk menyembah Allah di atas Bukit Sion kekal, Yerusalem Baru (Why. 21:22).