24 Juni 2008

Keterkandungan Yesus dan Yohanes Pembaptis

Di dalam Alkitab kita melihat bahwa keterkandungan Yesus dan Yohanes Pembaptis sama-sama melibatkan Roh Kudus, lalu dimanakah perbedaannya sehingga Yesus dikatakan sebagai inkarnasi Allah sedangkan Yohanes tidak?

Kristus dikandung dari Roh Kudus dengan esens ilahi (Luk 1: 35) dalam seorang dara manusia dengan esens insani (ay. 27-28, 31). Dalam 1:26-56 terdapat catatan tentang keterkandungan-Nya.

Ayat 26-27 mengatakan, "Dalam bulan yang keenam malaikat Gabriel disuruh Allah pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria." Galilea adalah sebuah daerah yang tidak terkenal, dan Nazaret adalah sebuah kota yang diremehkan orang (Yoh. 7:52; 1:46). Dara Maria hidup di sebuah kota yang diremehkan di suatu wilayah yang tidak memiliki ketenaran, namun Maria adalah keturunan keluarga raja dari Raja Daud (Luk. 1:31-32; Mat. 1:16).
Menurut 1:28-30, malaikat itu memberi tahu Maria bahwa ia adalah orang yang dikaruniai, orang yang disertai dengan kasih karunia, dan bahwa ia dikaruniai, beroleh kasih karunia, di hadapan Allah.

Kemudian dalam ayat 31 malaikat Gabriel itu melanjutkan berkata, "Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." "Yesus" adalah kata Yunani yang sama dengan kata Ibrani Yosua (Bil. 13:16), yang berarti Yehova Juruselamat, atau, keselamatan Yehova. Maka, Yesus bukan hanya seorang Manusia melainkan Yehova, dan bukan hanya Yehova, melainkan Yehova menjadi keselamatan kita. Jadi, Dia adalah Penyelamat kita. Dia adalah Yosua kita yang membawa kita masuk ke dalam perhentian (Ibr. 4:8; Mat. 11:28-29), yang adalah diri-Nya sendiri sebagai tanah permai bagi kita.

Dalam Lukas 1:35 kita nampak dengan jelas bahwa Kristus dikandung dari Roh Kudus: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." Seperti naungan awan di atas gunung pengubahan (Mat. 17:5) dan di atas Kemah Pertemuan (Kel. 40:34, 38). Menurut ayat ini, nampaknya Roh Kudus berada di atas diri Maria hanya sebagai suatu kuat kuasa yang menyebabkan dia dapat mengandung anak yang kudus. Namun, Matius 1:18 dan 20 memberi tahu kita bahwa Maria "mengandung dari Roh Kudus", dan "anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus". Ini menunjukkan bahwa esens ilahi yang berasal dari Roh Kudus telah terkandung dalam rahim Maria sebelum dia melahirkan bagi Yesus. Keterkandungan dari Roh Kudus dalam anak dara manusia, yang digenapkan dengan esens ilahi dan insani, menyusun satu pembauran antara sifat ilahi dengan sifat insani, menghasilkan seorang Manusia-Allah, yaitu seorang yang adalah Allah yang lengkap juga manusia yang sempurna, memiliki sifat ilahi dan sifat insani secara nyata, tetapi tidak menghasilkan sifat ketiga. Inilah Persona Yesus yang paling ajaib dan paling unggul -- Yehova Sang Penyelamat.

Keterkandungan Yohanes Pembaptis dan keterkandungan Yesus Penyelamat itu sangat berbeda dalam esensnya. Keterkandungan Yohanes Pembaptis adalah mujizat Allah, digenapkan dengan esens insani yang telah lanjut usia, hanya dengan kuasa ilahi, tanpa keterlibatan esens ilahi. Karena itu hanya menghasilkan seorang manusia yang dipenuhi Roh Kudus (1:15), tetapi tidak memiliki sifat Allah. Keterkandungan Penyelamat merupakan inkarnasi Allah (Yoh. 1:14), yang tersusun bukan hanya dengan kuat kuasa ilahi, tetapi juga esens ilahi yang ditambahkan kepada esens insani, maka menghasilkan manusia-Allah yang memiliki dua sifat, ilahi dan insani. Dengan demikian menghasilkan manusia-Allah menyatukan diri-Nya sendiri dengan keinsanian agar Dia dapat dinyatakan dalam daging (1 Tim. 3:16) dan dapat menjadi seorang Manusia-Penyelamat (Luk. 2:11).