24 Juni 2008

Percaya Kepada Anak Allah atau Anak Manusia Yang Membuat Kita Selamat

Kristus sering disebut sebagai Anak manusia dan juga Anak Allah. Alkitab menyuruh kita percaya kepada Anak Allah, apakah artinya?. Apakah orang bisa diselamatkan hanya dengan percaya kepada-Nya sebagai Anak manusia saja?

Ditinggikannya Kristus adalah dalam kualifikasi-Nya sebagai Anak manusia yang merangkul seluruh umat manusia. Karena Kristus telah mati sebagai manusia maka semua orang telah mati pula (1 Kor. 5:14). Perbuatan Adam seorang telah mencakup semua manusia di dalamnya. Pekerjaan Kristus seorang pun telah mencakup semua manusia di dalamnya. Kita harus nampak bahwa Kristus telah mencakup seluruh umat manusia, barulah kita dapat memahami apa itu penebusan.

Ibrani 7:4-10 bertujuan menunjukkan jabatan imam Melkisedek lebih besar dari pada orang-orang Lewi, maka dikatakan bahwa Abraham pernah mempersembahkan sepersepuluh kepada Melkisedek dan menerima berkat dari Melkisedek. Maka Melkisedek lebih besar dari pada orang Lewi. Mengapa? "Sebab dia masih berada dalam tubuh bapak leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapak leluhurnya itu" (ayat 10). Kita tahu bah¬wa Abraham melahirkan Iskak, lshak melahirkan Yakub dan Yakub melahirkan Lewi. Lewi adalah cicit Abraham. Ketika Abraham memberi per¬sembahan sepersepuluh dan menerima berkat tidak saja Lewi belum dilahirkan, bahkan ayah dan kakek Lewi pun belum dilahirkan. Namun Alki¬tab menghitung persembahan sepersepuluh dan penerimaan berkat Abraham itu sebagai persembahan sepersepuluh dan penerimaan berkat Lewi pula. Jika Abraham lebih kecil dari pada Melkisedek, Lewi pun pasti lebih kecil dari pada Melkisedek. Perihal ini menjadikan kita mengerti bahwa ketika Adam berbuat dosa, semua manusia telah berada di dalam tubuh Adam, kerenanya semua orang juga telah berdosa. Keti¬ka Kristus mati semua manusia pun berada di dalam Dia, maka semua manusia pun telah mati.

Kristus menjadi Anak Manusia mengakhiri segala sesuatu yang berasal dari Adam; Kristus menjadi Anak Allah memulai ciptaan baru. Kristus adalah Adam yang akhir. Kristus telah mengakhiri ciptaan lama oleh kematian-Nya, dan telah memulai ciptaan baru oleh kebangkitan-Nya. Dia telah menanggulangi dosa oleh maut, dan mengaruniakan hayat kepada kita oleh kebangkitan. Karena itulah Alkitab menyuruh kita percaya kepada Anak Allah.

Percaya kepada Anak Allah berarti percaya akan kebangkitan Tuhan. Sebab oleh kebangkitan-Nya dari kematian dan dengan kuasa besar Dia dinyatakan sebagai Anak Allah (Rm.I:4). Kisah Para Rasul 13:33 memberi tahu kepada kita bahwa kebangkitan Tuhan Yesus justru menggenapkan apa yang tercantum dalam Mazmur 2:7, "Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini."

Jadi kita percaya kepada Anak Allah itu sesuai dengan kebangkitan yang dirampungkan Kristus bagi kita.

Bila manusia hanya percaya kepada Dia sebagai Anak manusia tidaklah dapat diselamatkan; harus percaya bahwa Dia adalah Anak manusia juga Anak Allah barulah dapat diselamatkan. Dia tidak saja telah mati, juga telah dibangkitkan. Dia tidak saja telah menanggung dosa-dosa kita, Dia juga telah meniadakan maut. Dia tidak saja membuat kita tidak binasa, Dia pun membuat kita beroleh hidup yang kekal.