17 Juni 2008

Visi Mengenai Gereja

Keselamatan Allah yang penuh adalah untuk menebus, melahirkan kembali, dan mentransformasi umat pilihan-Nya bagi gereja. Kedambaan Allah Tritunggal adalah untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam umat pilihan-Nya bagi gereja. Persona dan pekerjaan Kristus adalah untuk membangun gereja.

Pekerjaan Roh kelahiran kembali dan pentransformasi adalah untuk menghasilkan gereja. Pengenalan dan pengalaman ilahi dan hayat kekal Allah adalah untuk kita membangun gereja. Apa adanya Allah, apa yang Allah miliki, apa yang telah Dia lewati, apa yang telah Dia rampungkan, dan apa yang telah Dia peroleh dan capai semuanya bagi gereja. Kita telah dipilih, ditakdirkan, ditebus, diampuni, dibasuh, dibenarkan, didamaikan dan dilahirkan kembali untuk dikuduskan, ditransfor¬masi, diserupakan dan dimuliakan adalah bahan untuk pembangunan gereja. Kita bukanlah orang Kristen yang individu, kita juga adalah kesatuan yang korporat—gereja.

I. TUJUAN KEKAL ALLAH ADALAH GEREJA

Tujuan kekal Allah adalah untuk memiliki gereja. Tujuan-Nya bukan hanya untuk menciptakan manusia, menyelamatkannya dari keadaan yang jatuh, dan membawanya ke surga. Lebih jauh lagi, tujuan Allah bukan semata-mata menjadikan kita suci, rohani, dan menang. Penciptaan, keselamatan, pengudusan, kerohanian, dan kemenangan, pengudusan, kerohanian, dan kemenangan semuanya adalah bagian dari prosedur Allah untuk mencapai sasaran-Nya, tetapi semuanya itu bukanlah sasaran itu sendiri.

Efesus 3:10-11 menyingkapkan fakta keberadaan gereja adalah berdasarkan tujuan kekal Allah yang tujuan-Nya ada di dalam Kristus. Gereja adalah sesuatu dari tujuan kekal Allah. Itu tidak terjadi secara kebetulan tetapi telah direncanakan dalam kekekalan sebelum waktu dimulai, dalam kekekalan, Allah merencanakan untuk memiliki gereja.

Kata "tujuan" dalam kitab ini sama artinya dengan kata "rencana." Tujuan kekal Allah adalah rencana kekal Allah. Allah memiliki rencana di mana telah direncanakan-Nya di dalam kekekalan—Dia bukan Allah yang tidak mempunyai tujuan; Dia adalah Allah yang memiliki tujuan.

Apa yang Allah rencanakan? Dia merencanakan untuk memiliki gereja yang disusun dari sekelompok manusia yang dijadikannya satu sebagai satu Tubuh korporat di mana Dia dapat membaurkan diri-Nya dalam sifat ilahi-Nya. Dengan kata lain, Tubuh korporat ini akan menjadi bejana yang korporat, ke dalamnya Dia akan meletakkan diri-Nya. Tubuh korporat ini adalah yang telah direncanakan Allah dan yang adalah inti dari tujuan-Nya. Allah bertujuan untuk memiliki satu Tubuh korporat, satu bejana korporat, di mana dia dapat membaurkan diri-Nya dan segala apa ada-Nya. Bejana ini disebut gereja.

Karena itu gereja adalah inti dari rencana kekal Allah. Mengapa gereja begitu berharga, begitu memikat, dan begitu agung bagi Allah? Dikarenakan gereja adalah kedambaan hati Allah, yang mana Dia telah rencanakan sebelum waktu dimulai. Allah dalam kekal merencanakan untuk memiliki gereja.

II. GEREJA DIBANGUN DARI SEMUA UMAT YANG DIPILIH, DiTEBUS, DILAHIRKAN KEMBALI, DAN DITRANSFORMASI OLEH ALLAH,BUKAN BANGUNAN FISIK

Banyak dalam kekristenan yang telah membuat gereja menjadi sesuatu yang luaran. Ketika seseorang mengatakan sesuatu tentang gereja, yang mereka maksud adalah bangunan fisik. Jika mengatakan pergi ke gereja, maksud mereka pergi ke kapel atau katedral atau semacam tempat suci. Ini adalah yang material yang tersusun dari batu bata, batu. baja. atau kayu. Ini adalah satu kesalahan. Pernahkan kamu membuat kesalahan pada waktu lampau? Jika kamu pernah, kamu tidak akan melakukan kesalahan yang sama setelah mempelajari buku pelajaran ini.

Gereja adalah bangunan, tetapi gereja bukan bangunan fisik. Gereja adalah bangunan dari seluruh umat pilihan Allah. Pertama Dia menciptakan manusia. Umatnya, sebagai akibat dari kejatuhan, jatuh ke dalam dosa. Kemudian Dia harus menebus mereka kembali kepada-Nya. Setelah dibersihkan dari dosa, mereka perlu dilahirkan kembali dengan hayat Allah dalam roh mereka. Setelah dilahirkan kembali dalam roh mereka mereka sesuai bagi pembangunan, tetapi mereka masih perlu dikuduskan dan ditransformasi. Pengudusan dan transformasi telah dilakukan oleh Allah Tritunggal untuk menghasilkan bahan untuk pembangunan gereja-Nya. Bahan bangunan ini hidup. Mereka adalah umat dipilih, ditebus, dilahirkan kembali dan ditransformasi oleh Allah.

III. GEREJA ADALAH ORGANISME DARI ALLAH TRITUNGGAL, BUKAN SUATU ORGANISASI

Gereja adalah organisme dari Allah Tritunggal. Kita perlu melihat bahwa gereja sebagai Tubuh Kristus semuanya adalah organik, benar-benar hidup, tidak ada organisasi. Tubuh Kristus adalah organisme dari Allah Tritunggal. Allah Tritunggal memiliki organisme. Suatu organisme dan suatu organisasi berbeda secara keseluruhan. Untuk mengilustrasikan perbedaannya, kita bisa membandingkan persona yang hidup dengan gantungan kayu. Gantungan kayu itu tanpa hayat, sementara persona yang hidup penuh dengan hayat. Gantungan kayu adalah suatu organisasi dari potongan-potongan kayu yang disatukan, tetapi persona yang hidup memiliki banyak anggota yang digabungkan secara organik. Seorang persona adalah hidup, bergerak, berfungsi, organisme, tidak seperti robot, yang adalah suatu organisasi dari suatu bagian yang tidak organik. Gereja bukan suatu organisasi tanpa hayat, tetapi suatu organisme hayat.

IV. SIFAT GEREJA ADALAH DARI SURGA, BUKAN DARI BUMI

Selama sumber gereja adalah Allah Tritunggal, sifat gereja adalah dari surga bukan dari bumi. Kita telah didudukkan di surga bersama Kristus (Ef. 2:6). Yerusalem Baru, perampungan akhir dari gereja, akan turun dari surga dari Allah (Why. 21:9-10). Ini memberi tahu kita bahwa gereja bukan dari bumi melainkan dari surga. Karena itu, Rasul Paulus memberi tahu kita dalam Kolose 3:1-3, "Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah." Kita harus menempuh kehidupan kita di atas bumi ini sebagai manusia surgawi, bukan oleh hal-hal dunia seperti orang yang belum beroleh selamat, tetapi terisi oleh Allah Tritunggal, hayat-Nya, dan hal-hal di atas—Kristus sendiri. Kalau kita menempuh cara demikian, kita akan menjadi bahan bangunan yang baik untuk pembangunan gereja.

V. PONDASI DARI GEREJA ADALAH KRISTUS

Pondasi dari gereja adalah Kristus, diwahyukan dan diministrikan oleh para rasul dan nabi. Efesus 2:20 membicarakan pondasi dari para rasul dan nabi. Pondasi ini adalah Kristus yang mereka ministrikan kepada orang lain. Paulus berkata bahwa Kristus adalah pondasi yang unik yang telah dia letakkan. Tidak seorangpun yang dapat meletakkan pondasi yang lain (1 Kor. 3:10-11). Kristus yang adalah pondasi gereja adalah Kristus yang unik yang diwahyukan dan ministrikan oleh para rasul terdahulu, seperti yang tercatat di dalam Perjanjian Baru. Kita harus berpegang pada Kristus ini. Kita tidak seharusnya hidup dalam diri sendiri atau dibingungkan oleh dunia.

VI. GEREJA ADALAH MULIA


Allah ingin gereja yang mulia. Mulia adalah ekspresi Allah dan sama sekali berbeda dari moralitas dan perilaku manusia. Ketika Allah memenuhi tabernakel dan bait, keduanya dipenuhi dengan kemuliaan, dengan manifestasi Allah. Satu-satunya cara Allah mendapatkan satu gereja yang mulia adalah melalui pengudusan, pembersihan, perawatan dan pengasuhan Kristus. Ketika kita mengalami hal-hal ini secara pribadi dan praktis, gereja menjadi mulia.

Gereja adalah tujuan kekal Allah. Gereja adalah dibangun dari semua umat Allah. Gereja adalah organisme dari Allah Tritunggal. Esens gereja adalah hayat, hayat itu dari Allah. Sifat gereja adalah surga. Pondasi gereja adalah Kristus. Ini berarti bahwa gereja adalah satu kesatuan yang korporat yang melibatkan Allah Tritunggal sepenuhnya; karena itu gereja adalah mulia. Inilah yang hanya dapat mengekspresikan Allah. Kadang-kadang kita mungkin melihat suatu masalah dalam gereja. Masalah-masalah itu bukan bagian dari gereja, itu adalah cacat dan kerut yang akan Tuhan bersihkan pada zaman ini. Akhirnya gereja akan menjadi "mulia, tidak memiliki cacat atau kerut atau hal semacam itu." (Ef. 5:27).

Renungan

Kita memuji Tuhan, melalui kemurahan hati-Nya, Dia membawa kita ke dalam gereja. Mari kita memustikakan gereja seperti Allah memustikakannya. Jangan mengambil gereja seadanya. Gereja ada berdasarkan rencana Allah. Kristus mati untuk gereja. Roh itu mentransformasi gereja. Kita harus mempersembahkan diri kita—seluruh waktu kita, semua adanya kita, semua yang kita miliki, dan semua yang dapat kita kerjakan—bagi Kristus dan gereja, maka Allah dapat merampungkan rencana-Nya. Ini adalah perkara yang paling tinggi di alam semesta. Mari kita menekankan hal ini.