15 Mei 2008

KRISTUS ANAK DAUD ANAK ABRAHAM

Suatu kali saya membaca koran lokal yang berbahasa batak, pada halaman akhirnya ada tarombo dari satu marga tertentu. Disana tertera silsilah dengan Raja Batak di tempat yang paling tinggi kemudian dirunut sampai marga tersebut. Dalam hati saya kagum juga, orang batak ini seperti layaknya orang Yahudi saja mencatat silsilahnya dengan rinci.

Kalau kita mengamati silsilah Tuhan Yesus di dalam kitab Matius kita melihat satu urutan yang terbalik, mungkin pikiran kita mengatakan, bukankah seharusnya disebutkan bahwa Kristus adalah anak Abraham, Anak Daud. Kok malah ditulis sebaliknya Ya. Apakah Alkitab keliru ya nulisnya. Jangan terburu-buru menebak. Jurus paling aman kalau membaca Alkitab adalah mengatakan Amin!! terhadap setiap Firman-Nya. Itu kan pikiran kita bukan pikiran Tuhan.

Urutan yang terbalik ini mengandung suatu makna rohani. Kristus sebagai Anak Daud disebutkan pertama untuk menekankan bahwa Kristus adalah Raja yang mewarisi takhta Daud maka dari injil Matius mempersaksikan Kristus adalah Raja, Kristus Allah yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama yang membawa Kerajaan Surga ke bumi.

Di dalam silsilah Kristus dalam Injil Matius ada beberapa hal lagi yang membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Raja penyelamat. Berbeda dengan silsilah yang terdapat di dalam Injil Lukas, yang membuktikan bahwa Dia adalah seorang manusia yang tepat, gelar Kristus tidak disebutkan (Luk 3:23-38). Namun dalam silsilah Kristus yang terdapat di dalam Injil Matius, yang membuktikan bahwa Dia adalah Raja, Kristus Allah, gelar Kristus ditekankan berulang-ulang (ayat 1, 16-17).

Kristus di dalam silsilah ini adalah keturunan dari Yehuda. Meskipun bukan anak sulung dari Yakub, Yehuda memperoleh hak kesulungan. Hak kesulungan benih yang dijanjikan terdiri dari dua bagian atas tanah, jabatan imam, dan jabatan raja. Ruben, sebagai anak sulung Yakub, seharusnya mewarisi hak kesulungan. Tetapi karena kecemarannya, dia kehilangan hak kesulungan itu (Kej. 49:3-4; 1Taw. 5:1-2). Dua bagian atas tanah beralih kepada Yusuf melalui kedua anaknya, Manasye dan Efraim (Yos. 16:17). jabatan imam beralih kepada Lewi (Ul. 33:8-10). dan jabatan raja diberikan kepada Yehuda (Kej. 49:10; 1Taw. 5:2). Karena itu, Kristus, Raja dalam Kerajaan Allah, adalah keturunan Yehuda ( Ibr. 7:14). sebagai keturunan Yehuda, Dia mewarisi Kerajaan.

Kerajaan tempat Kristus menjadi Raja tersusun dari keturunan Abraham, meliputi keturunannya dalam daging dan keturunannya dalam iman. Jadi, silsilah Kristus dalam Injil Matius dimulai dengan Abraham, bapa ras yang terpanggil, tidak dimulai dengan Adam, bapa ras ciptaan. Kerajaan Allah tidak dibangun dengan ras Adam yang tercipta, melainkan dengan ras Abraham yang terpanggil, yang meliputi orang Israel sejati (Rm. 9:6-8) dan kaum beriman dalam Kristus (Gal. 3:7; Gal. 3:9; Gal. 3:29).

Halleluya melalui Kristus hari ini kita menjadi ras yang terpanggil yang berbagian didalam Kerajaan Allah.